Kabupaten yang terletak di Sulawesi Utara ini memiliki wisata makam kuno yang menarik untuk dikunjungi. Adat istiadat dan budaya yang masih melekat dan dilestarikan, membuat tempat ini banyak menjadi incaran para wisatawan. Salah satu budaya mereka yang sangat popular adalah bagaimana mereka memperlakukan orang yang telah meninggal. Salah satu tradisinya adalah upacara adat Rambu Solo.
Rambu Solo merupakan upacara pemakaman secara adat yang
mewajibkan keluarga almarhum membuat sebuah pesta sebagai tanda penghormatan
terakhir pada mendiang yang telah pergi. Upacara ini membutuhkan banyak biaya
karean harus mengorbankan kerbau dan babi.
Selama menunggu persiapan upacara Rambu Solo, jenazah di
simpan di rumah leluhur atau rumah adat tongkonan. Selama itu, jenazah
diperlakukan layaknya orang yang masih hidup. Mereka masih mengajak mengobrol,
memberi makan dan minum.
Tak hanya bagaimana mereka memperlakukan orang mati, tempat
pemakaman masyarakat Toraja juga sangat unik. Ini 4 makam di Toraja yang
unik dan wajib banget buat dikunjungi.
1. Kuburan Batu Kete Kesu
Source : goodnewsfromindonesia.id |
Kuburan Batu Kete Kesu merupakan kuburan tertua yang diperkirakan telah berusia 700 tahun. kuburan ini berada di tebing. Jaman dahulu, orang yang sudah meninggal tidak dikuburkan tapi dimasukkan ke dalam peti mati dan peti matinya di taruh begitu saja di dekat tebing.
Ketika kalian ke sana kalian akan mendapati bertumpuk-tumpuk
peti mati. Dan di sepanjang jalan dari kaki Gunung Kete Kesu hingga puncak
kuburan terdapat banyak tengkorak manusia yang bikin bulu kuduk merinding.
2. Gua Londa
Source : indonesia.go.id |
Gua Londa merupakan gua yang dibentuk oleh alam yang digunakan sebagai tempat menyimpan jenazah leluhur Suku Toraja dan keturunannya. Untuk masuk kalian akan ditemani oleh pemandu karena tempatnya yang berada di dalam gua.
Di sini, jenazah orang mati dimasukkan ke peti kayu dan
ditinggalkan di dalam gua. Jejeran peti mati tersebut dimasukkan di dalam
lubang gua maupun tergantung di atap gua. Peti tersebut diletakkan sesuai
dengan strata social, semakin tinggi peti matinya semakin tinggi status
sosialnya.
3. Kuburan Batu Lemo
Source : airport.id |
Kuburan Batu Lemo merupakan kuburan yang terletak di tebing kapur. Cara penguburannya adalah dengan melubangi batu, dipahat secara manual. Biasanya satu lubang diisi oleh satu keluarga dan di tutup kayu.
Kuburan batu ini bertingkat-tingkat hingga atas tebing.
menurut kepercayaan masayarakat Toraja, semakin tinggi letak makam maka semakin
dekat dengan Tuhan.
Di beberapa lubang makam terdapat patung pahat berbentuk
manusia. Patung pahat ini dinamakan tao-tao, merupakan symbol orang-orang yang
berada di dalam lubang tersebut.
4. Kuburan Bayi Kambira
Source : phinemo.com |
Berbeda dengan orang dewasa, bayi yang meninggal dikuburkan di dalam pohon. Pohon ini memilki pintu-pintu yang terbuat dari ijuk untuk menyimpan mayat bayi yang telah meninggal.
Pohon tempat menyimpan jenazah bayi ini disebut dengan pohon
Taraa. Pohon Taraa dipilih sebagai tempa pemakaman bayi karena memiliki banyak
getah yang dianggap sebagai pengganti air susu ibu.
Bayi yang boleh dimakamkan di dalam pohon tara adalah bayi
yang berusia kurang dari 6 bulan. Karena menurut kepercayaan masayarakat Toraja
mereka masih suci dan tanpa dosa. Prosesi pemakamannya pun dengan cara khusus,
mereka menyebutnya Passilian.
Penempatan jenazah bayi sesuai dengan strata social masyarakat.
Semakin tinggi letak bayi yang dikuburkan di pohon Taraa, semakin tinggi pula
derajat socialnya di masyarakat.
Setelah mengetahui tradisi masyarakat Toraja dalam
memperlakukan orang mati. Jadi penasaran kan pingin mengunjungi makam kuno di
Toraja.
No comments
Post a Comment