Selama sembilan tahun menikah, saya selalu bertanya-tanya dalam hati,
Terbuat dari apakah hati ibu mertua saya? Seluas itukah pintu maaf yang dimilikinya? Sedalam itukah cintanya pada suami yang telah mengkhianatinya?
"Kebencian" itu tertanam di alam bawah sadar hingga membawa saya pada sikap-sikap yang tidak dewasa. Saya terlahir di sebuah keluarga besar yang cukup rumit. Ayah dan Ibu yang saling mencintai, melengkapi, dan jadi tauladan bagi anak-anaknya. Namun ada rantai beracun yang belum bisa diputus oleh keluarga kami.
Ibu saya tumbuh besar di lingkungan keluarga yang tidak harmonis. Saya pernah melihat bagaimana perjuangan Nenek saya untuk anak-anak dan suaminya meski telah dikhianati. Ditinggalkan saat sakit, mendidik dan menghidupi anak serasa sendirian, lalu meninggal dalam penyesalan.
Hingga sepenggal kisah itu membekas dalam hati Ibu dan juga saya. Menyebabkan adanya lubang besar dalam diri kami. Saya benci ketika ada lelaki yang punya sikap demikian, dan mungkin siapapun akan benci dengan kondisi seperti itu.
Namun benci yang saya rasakan adalah benci yang menyesakkan karena teringat dengan sikap orang yang "pernah" menjadi keluarga kita.
Atas dasar itulah saya tak pernah mau diajak suami berkunjung ke Lombok, tanah kelahiran Bapak mertua, tanah leluhur suami saya di sebuah desa kecil yang terletak di Prau Banyar, Lombok Timur. Saya sadar kebencian saya mungkin manifestasi dari perasaan kecewa yang belum terungkap dan diakui sepenuhnya.
Lombok, tanah itu sebenarnya tak salah apa-apa, namun kebencian yang mendalam menjadikan saya tak juga sadar dan menolak kebenaran akan keindahan Pulau Seribu Masjid itu.
Pulihkan Hati Pasca Pandemi, Yuk #LihatDuniaLagi
Jika titik-titik hitam itu telah menutup hati yang fitrahnya bersih, maka hati kita perlahan akan menghitam, mengeras, lalu mati dan akan sulit untuk memperbaikinya lagi, atau bahkan tak mungkin memperbaikinya lagi.
Ayah saya mengatakan: Janganlah memelihara kebencian. Karena kebencian itulah yang akan menghabisi kita. Maafkanlah jika itu adalah dendam yang belum termaafkan. Maaf adalah satu-satunya pintu agar hati kita selamat.
Saya pun mulai "ikut" memaafkan ketika suami saya mulai bergegas mengangkat panggilan dari Bapaknya. Sebelumnya, ada masa-masa dimana panggilan itu hanya dilihat oleh suami saya, lalu dibiarkan berakhir dengan sendirinya.
Ya, orangtua kita sudah mulai menua, tak ada yang tahu sampai kapan bakti kita akan tersampaikan. Pandemi banyak mengajarkan pada saya tentang hikmah umur, silaturahim, dan keluarga. Banyak orangtua teman-teman saya yang akhirnya terenggut oleh virus yang mendunia itu. Inilah yang menjadi titik balik bagi saya untuk mulai bisa memaafkan dan belajar memberi tempat bagi mereka yang telah menyakiti saya dan suami.
Orangtua kita adalah orang-orang yang merawat dan membesarkan kita meskipun pernah meninggalkan luka. Bersamaan dengan hadirnya anak saya, kami juga ingin membawanya mengenal tanah leluhur Bapaknya. Saya ingin melihat dunia suami saya yang sempat diceritakannya dengan penuh suka cita.
Refleksi 9 Tahun Pernikahan, Rencanakan Honeymoon yang Tertunda
Sejak menikah, ibu mertua selalu menganjurkan kami untuk segera mengunjungi Lombok sambil berlibur berdua. Namun apalah daya, seminggu setelah menikah, suami harus kembali bekerja. Sedangkan saat itu, saya dan suami butuh waktu istirahat setelah acara resepsi dengan kehadiran 5000 tamu dalam satu hari.
Kami bahkan belum sempat merencanakan honeymoon karena disibukkan dengan acara yang disiapkan oleh kedua orangtua. Kami merasa, oke di sini saja sudah cukup asal bisa berdua. Hehe.. kalau dipikir-pikir saat itu sedang bucin-bucinnya kali ya..
Hingga pada akhirnya kami ngobrol saat Isya masih berusia 3 atau 4 bulan.
Kapan-kapan ajak Isya ke Lombok yuk!
Matanya nampak berbinar-binar, sampai saya tak kuasa menolaknya, hehe.. Saya pun menyanggupi dengan syarat, usia Isya minimal satu tahun untuk diajak bepergian jarak jauh seperti itu.
Namun takdir Allah berkata lain, pandemi selama dua tahun kemarin akhirnya menahan kami untuk tidak kemana-mana. Silaturahim lewat layar kaca masih menjadi pilihan terbaik menurut saya. Hingga vaksin keluar dan situasi dinyatakan aman barulah saya berani untuk bepergian keluar kota, meskipun saat ini usia Isya sudah 3 tahun 6 bulan.
Masih belum terlambat untuk mengajaknya merekam jejak tanah nenek moyangnya bukan?
Atau, bagaimana jika tanpa Isya?
Kami berandai-andai, mungkin ngga ya pergi honeymoon ke Lombok tahun depan? Isya sudah TK, sepertinya dia sudah bisa dititipkan di rumah Utinya dan bisa diajak bekerjasama oleh tantenya andaikan memang bisa kami tinggal barang dua atau tiga hari saja hehe..
Apalagi setelah sahabat saya berkunjung ke pulau Lombok tahun lalu bersamaan dengan diresmikannya sirkuit Mandalika yang terkenal itu. Saya semakin antusias dan ingin segera membuat perencanaan untuk pergi kesana bersama dengan suami.
Sebenarnya rencana kesana tidak hanya untuk mewujudkan impian honeymoon ke Lombok, tapi juga untuk memulihkan jiwa yang sempat terbelenggu dengan dendam dan kebencian.
Semoga saja, pesona Lombok yang diceritakan oleh orang-orang dan para pesohor di berbagai media sosial itu dapat memulihkan luka kami berdua.
Pulihkan Jiwa, #LihatDuniaLagi Bersama Teman Hidup Traveloka
Salah satu destinasi pertama dan utama yang ingin saya kunjungi bersama suami adalah Pulau Lombok dengan segala pesonanya yang sempat tersembunyi di mata saya.
Ada begitu banyak tanya sebenarnya, kenapa pulau itu disebut Lombok? Apakah banyak cabai di sana? Apakah karena kebanyakan penduduknya suka dengan masakan pedas?
Tak sedikit yang mengira bahwa Pulau Lombok berkaitan juga dengan cabai seperti saya. Karena lombok adalah sebutan untuk "cabai" di berbagai daerah di Indonesia, apalagi provinsi Jawa Timur. Ternyata nama Lombok tidak ada kaitannya dengan itu semua.
Dibalik Nama Lombok dari Pulau Lombok
Ternyata makna kata Lombok yang sebenarnya menurut suku Sasak adalah "lurus". Dilansir dari Bobo.id, Sasak adalah sebutan untuk orang yang tinggal di Lombok. Nah, di pulau Lombok sendiri hampir 80% penduduknya adalah suku Sasak.
Ternyata nama tersebut sudah ada sejak zaman Majapahit dan tertulis dalam kitab Negara Kertagama yang berbunyi 'Lombok Sasak Mirah Adi'. Lombok artinya lurus, lalu kata Sasak berarti orang Lombok, sedangkan Mirah berarti permata. Lalu Adi berarti kejayaan. Sehingga arti keseluruhan dari Lombok Sasak Mirah Adi adalah orang Lombok memiliki hati yang lurus untuk dijadikan permata kejayaan.
Nama yang indah, penuh optimisme, dan melambangkan semangat seolah menarik wisatawan untuk datang kesana agar semangatnya terisi penuh sepulang dari sana. Saya sempat kepo juga dengan beberapa destinasi wisata di sana jika tahun depan punya kesempatan untuk bertandang ke pulau tersebut.
Jelajah Lombok Untuk #LihatDuniaLagi Bersama Traveloka
Ayoklah kapan Jihan ke Lombok? Mumpung rumahnya Mbah masih ada, belum roboh.. hahaha..
Sebenarnya Nenek dan Kakek suami memang sudah lama tiada. Oleh karena itulah rumah peninggalan mereka tidak terawat dan semua anak serta menantunya tinggal di Pulau Jawa dan Amerika Serikat. Memprihatinkan memang dan sayang banget kalau rumah itu sampai roboh karena tidak terawat.
Desa kecil di Lombok yang menjadi kenangan masa kecil itu terletak di Prau Banyar, Lombok Timur. Desa kecil yang mengenalkan asal muasal darah yang ada dalam diri suami saya. Desa kecil yang sering sekali dikunjungi oleh Ibu mertua dan cucu-cucunya.
Ada beberapa destinasi wisata yang direkomendasikan oleh keluarga suami saya jika suatu saat nanti kami berkesempatan untuk kesana. Diantaranya seperti:
1. Pink Beach Lombok/Pantai Pink
Pantai Pink, begitu sebutannya. Sudah beberapa kali saya melihat adik dan kakak ipar serta sepupu-sepupu berkunjung ke pantai yang satu ini. Memang nampak indah sebagaimana namanya, pasir yang berwarna merah muda menjadi salah satu daya tariknya.
Pantai Pink juga disebut Pantai Tangsi, letaknya ternyata tidak jauh dari rumah Kakek dan Nenek kami di Pulau Lombok Timur. Pantai Pink terletak di desa Sekaroh kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur atau biasa disebut Lotim.
Ternyata pantai pink adalah salah satu dari dua pantai di Indonesia yang memiliki pasir pantai berwarna pink lho! Penasaran banget, kok bisa pasirnya berwarna pink?
Beberapa sumber menyebutkan bahwa warna pink pada pasirnya terbentuk karena butir-butir asli warna putih dari pasir bercampur dengan serpihan karang merah muda. Bias sinar matahari dan terpaan air laut yang datang ke pantai membuat semakin jelas warna pink dari pasir pantai tersebut.
source: traveloka |
Pantainya sangat tenang dan hanya memiliki ombak kecil sehingga kalau kita bawa anak pun insya Allah aman kalau diajak bermain-main di bibir pantai. Tak cukup dengan warnanya yang menawan, pantai pink juga dikelilingi bukit yang menawan. Menambah indahnya pemandangan di pantai yang satu ini.
Selain itu ada juga tanjung yang eksotis pada sisi kanan dengan gazebo yang sengaja disediakan untuk spot foto para wisatawan. Bisa dibayangkan ya betapa tentramnya menghabiskan waktu dari pagi hingga senja di pantai ini?
Saat melihat foto-foto dari saudara saya yang beberapa kali kesana, nampak pantai ini masih belum dipadati oleh wisatawan. Letaknya memang tersembunyi dan lumayan jauh dari pusat kota. Mungkin itulah salah satu sebab mengapa pantai ini masih terjaga keindahannya.
Untuk bisa kesini, dibutuhkan waktu berkendara sekitar dua jam dari kota Mataram. Saran dari beberapa teman dan saudara, jangan mengandalkan restoran atau hotel di sekitar sana, karena tidak ada. Hehehe.. jadi disarankan membawa bekal sendiri untuk berjaga-jaga jika kelaparan, dan jangan berniat untuk menginap di sekitar pantai ini ya!
2. Rumah Adat Limbungan
Salah satu tujuan yang harus saya capai ketika di Lombok adalah Rumah Adat Limbungan yang letaknya juga masih di Lombok Timur. Supaya tidak jauh-jauh dari tempat hotel kami nanti, tempat sanak saudara yang sebagian besar ada di Lombok Timur, mungkin Rumah Adat Limbungan jadi salah satu pilihan yang tepat.
Sejak remaja saya selalu penasaran dengan berbagai macam adat dan budaya yang dilakukan oleh bangsa kita. Kebudayaan yang tak pernah hilang dari identitas bangsa kita inilah yang menjadikan bangsa Indonesia kaya. Setiap daerah selalu punya ciri khas kebudayaannya masing-masing.
Oleh karena itu kurang greget kalau kita berkunjung ke suatu tempat lalu tidak belajar tentang budayanya.
source: Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur |
Salah satu yang ingin saya pelajari adalah rumah adat di desa Limbungan. Rumah adat Limbungan merupakan salah satu bentuk kearifan lokal masyarakat suku Sasak yang sampai saat ini masih dipertahankan. Ia merupakan salah satu kultur dan ciri khas masyarakat yang ada di daerah perbukitan Desa Perigi, Kecamatan Suela, Lombok Timur.
Semua rumah adat yang ada di Suku Sasak memang sekilas sama. Namun sejatinya masing-masing punya ciri khas yang berbeda, mulai dari cara pembuatannya hingga ritual untuk merawatnya. Jika beruntung, kita bisa ikut upacara adat yang diselenggarakan beberapa tahun sekali di sana.
3. Mendinginkan Kepala di Bukit Sembalun
Beberapa waktu lalu, seorang sahabat telah menyelesaikan buku solonya berjudul Meru Anjani. Isinya tentang catatan perjalanannya ke gunung-gunung Indonesia. Salah satunya gunung Rinjani. Dari tulisannya lah saya mengenal Sembalun ini.
Saya penasaran, seindah apa bukit yang ia gambarkan dalam rangkaian huruf itu. Ketika melihatnya di mesin pencari, yang benar saja, ternyata seindah itu! Entah bagaimana keindahannya nanti ketika saya bisa melihat dengan indera saya sendiri.
Pastinya lebih indah dibanding apa yang ditangkap oleh lensa kamera.
source: tripzilla.id/@wandysas |
Bagi teman-teman yang belum pernah mendengar nama ini, Sembalun adalah salah satu pusat wisata di Lombok saat ini selain Mandalika yang baru diresmikan. Terkenalnya Sembalun karena bukit-bukitnya yang memiliki pemandangan luar biasa.
Bukit Sembalun dan Pergasingan memberikan pemandangan berupa lembah dan sawah berwarna-warni dengan latar belakang bukit yang sangat indah. Tak heran siapapun ingin kesini, tak terkecuali saya.
4. Air Terjun Mangku Sakti
Karena sudah berada di Sembalun, maka sekalian saja kita buat wishlist yang dekat dengan kawasan pendakian Gunung Rinjani. Salah satunya yakni Air Terjun Mangku Sakti.
Sebenarnya ada banyak air terjun indah yang bisa kita nikmati di sekeliling Rinjani. Namun di Lombok Timur, lebih dekat jika kita ke air terjun Mangku Sakti. Konon, air terjun ini merupakan aliran air dari danau di kawah Rinjani, Danau Segara Anak.
source: instagram.com/beauty_twn_ |
Menurut berbagai sumber, Mangku Sakti didominasi oleh banyak batuan dengan aliran air terjun yang deras, jadi teman-teman perlu berhati-hati ya. Kolam di bawah air terjunnya berwarna hijau toska seperti di film-film Barat, hehe..
Kawasan Air Terjun Mangku Sakti dikelola oleh masyarakat sekitar, sehingga tidak perlu khawatir tersesat ketika menuju ke kawasan ini. Meskipun harus ditempuh dengan melewati hutan, kita bisa menggunakan jasa ojek atau pemandu berpengalaman yang telah disediakan oleh masyarakat sekitar ya.
Menjelejahi berbagai tempat wisata di Lombok Timur sambil napak tilas nenek moyang dari suami saya tentu saja tak bisa kami lakukan sendirian. Kami tetap membutuhkan penyedia jasa perjalanan seperti Traveloka.
Apalagi saya orangnya paling malas kalau diminta untuk mengatur ini itu, maunya terima jadi saja, hehe.. tentu adanya layanan Traveloka sungguh sangat membantu perjalanan kami nantinya.
Mengapa Memilih Traveloka?
Bagi orang yang jarang bepergian dan malas ribet seperti saya, Traveloka menjadi satu-satunya pilihan kami agar perjalanan lebih mudah dan minim drama.
Sejak tahun 2012 saya sudah mengenal Traveloka sebagai tempat di mana kita bisa membeli tiket pesawat hingga booking hotel dalam satu aplikasi saja. Cepat, mudah, dan ringkas. Namun seiring dengan berjalannya waktu, kini Traveloka semakin tumbuh besar dan bisa melakukan lebih dari itu.
Ada begitu banyak fitur dan kemudahan yang ditawarkan Traveloka untuk kita semua. Mulai dari pesan makanan di Traveloka Eats hingga bayar tagihan bulanan pun bisa kita lakukan di SuperApp yang satu ini.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa saya memilih Traveloka sebagai teman perjalanan bersama keluarga, sahabat, bahkan kolega:
1. Bisa Pesan Tiket Pesawat dengan Harga Termurah
Teman-teman sudah tahu kan kalau di Traveloka ada fitur "Notifikasi Harga"? Nah, di fitur ini memungkinkan kita untuk mendapatkan harga termurah saat hendak membeli tiket pesawat lho!
Kalau biasanya kita memilih manual melalui fitur "filter harga", kini Traveloka bisa mengirimkan notifikasi baik melalui email maupun aplikasi di handphonemu sesuai dengan maskapai yang teman-teman inginkan dan tanggal keberangkatan yang dikehendaki.
Sistem Traveloka akan memberikan notifikasi Push saat ada harga termurah yang ditawarkan. Sehingga kita bisa mendapat pesan penerbangan di waktu yang tepat. Keren kan?
Notifikasi Harga Penerbangan tersebut bisa teman-teman buat secara harian maupun mingguan, sesuai kebutuhan kita. Saya sudah mencoba aktifkan notifikasi harga di Traveloka nih supaya tidak ketinggalan kesempatan untuk mendapatkan tiket pesawat murah :)
2. Menginap Tanpa Ribet dengan Fitur Hotel Online Check-in
Perjalanan dengan pesawat, kereta, bahkan bus atau kendaraan pribadi sekalipun tak akan lepas dari hotel atau penginapan. Apalagi jika kita tak punya saudara di tempat tujuan, hotel menjadi salah satu yang perlu direncanakan dan diperhitungkan.
Selama ini saya pun selalu cek ketersediaan hotel di dekat destinasi wisata melalui aplikasi Traveloka. Tidak hanya untuk cek ketersediaan serta melakukan booking hotel murah, namun Traveloka juga memberi fitur online check-in yang dapat memudahkan kita untuk melakukan check-in kamar hotel secara online melalui Traveloka.
Jadi kita tidak perlu terburu-buru untuk tiba di hotel, karena teman-teman bisa langsung check-in melalui aplikasi. Pastikan bahwa dokumen yang kita bawa sama dengan dokumen yang kita kirimkan saat online check-in ya!
Beberapa pilihan hotel yang sudah saya masukkan ke dalam wishlist ketika nanti berkunjung ke Lombok dengan pertimbangan rating yang tinggi diantaranya:
Hotel Tugu Lombok
Svarga Resort Lombok
El Tropiqo Boutique Hotel
Ada yang pernah kesana? Boleh dong bagikan pengalamannya juga di kolom komentar :)
3. Banyak Promo Menantimu!
Staycation maupun liburan jadi lebih menyenangkan dengan promo gratisan maupun diskon yang bertebaran di Traveloka Apps!
Perjalanan liburan bersama teman hidup Traveloka jadi lebih menyenangkan karena kita bisa saving budget menginap. Jadi bisa dialihkan untuk keperluan lain seperti kulineran, jajan buat oleh-oleh atau memperbanyak destinasi wisata maupun trip yang diinginkan!
Teman-teman bisa buka halaman Traveloka dan telusuri hotel mana saja nih yang bisa kita booking dan punya diskon gede-gedean.
4. Jalan Sekarang, Bayar Kemudian dengan PayLater
Sebenarnya saya salah seorang yang hanya akan terpaksa "berhutang" jika sangat mendesak. Namun ketika menjadi salah satu pekerja honorer di instansi Pemerintah, paylater itu lazim terjadi.
Ketika harus bepergian dengan surat tugas tanpa diberi "uang transport" terlebih dahulu oleh kantor, maka mau tidak mau kita duluan nih yang harus nalangin. Kalau uangnya berlebih sih tak masalah, namun masalahnya bagaimana jika uangnya harus digunakan untuk kepentingan yang tidak bisa digeser juga?
Maka PayLater adalah salah satu jalan yang harus saya gunakan saat itu. Bepergian sekarang, bayar kemudian. Sambil menunggu invoice cair dari Pemerintah gitu, jadi tak perlu merepotkan keluarga maupun tetangga, Traveloka sudah siap sedia.
Mulai dari tiket pesawat hingga pemesanan kamar hotel, kita bisa membayar terlebih dahulu dengan PayLater dan melakukan cicilan setiap bulannya.
5. Discovery Mode Siap Bantu Rencanakan Liburanmu
Bagi teman-teman yang belum tahu mau menginap dimana, menjelajah kemana saja di tempat tujuan, Discovery Mode ini menjadi fitur yang bisa kita andalkan lho!
Traveloka memiliki fitur Dicovery Mode yang akan mempermudah rencana liburan teman-teman. fitur ini akan memberi kita inspirasi penginapan sesuai dengan preferensi area yang kita pilih, dengan siapa kita menginap, dan perkiraan tanggal menginap.
Beberapa tempat yang dipilihkan oleh fitur ini cocok dengan siapa kita datang lho! Misalnya saja untuk honeymoon, fitur ini akan menyesuaikannya dengan preferensi yang telah kita tampilkan. Canggih banget kan?
Adanya fitur ini membuat saya tidak repot mencari hotel pilihan kesana kemari, karena Discovery Mode sudah mengorganisirnya untuk kita semua.
6. Road Trip pun Bisa Bersama Traveloka
Keinginan menjelajah Lombok jika diberi kesempatan waktu yang lebih banyak pasti saya iyain banget. Hehe.. Beruntungnya Traveloka juga menyediakan fitur untuk menyewa mobil dengan atau tanpa sopir. Tidak hanya di Jawa tapi juga di berbagai kota di Indonesia, bahkan di luar negeri lho!
Jika teman-teman ingin bepergian dengan sopir, tinggal pilih saja lokasi rental terdekat, waktu penjemputan, serta durasi sewa yang teman-teman inginkan. Bagaimana dengan harganya?
Tak usah khawatir, karena tarif sewa mobil dengan sopir di Traveloka mulai dari 200 ribu rupiah saja lho!
7. Satu Aplikasi, Sejuta Layanan dari Traveloka
Selain menyediakan fitur untuk pemesanan tiket kendaraan baik udara hingga darat, penginapan, hingga tempat wisata, Traveloka kini juga memiliki fitur Traveloka Eats lho!
Bingung saat kelaparan tengah malam di rumah? Mager banget mau masak nasi? Traveloka Eats bisa menuntaskan lapar dan dahagamu. Selain banyak pilihan resto dan menu, ada banyak promo yang bisa teman-teman dapatkan saat pesan makanan lewat Traveloka Eats lho.
Tidak hanya berhenti di situ, Traveloka juga memberikan layanan untuk pemesanan Holiday Stays, Atraksi, Bioskop, Tagihan Isi Ulang Pulsa, Emas, Asuransi, Layanan Kesehatan, Taman Bermain, Spa dan Kecantikan, Kursus dan Workshop, hingga layanan internet luar negeri! Super lengkap kan?
Selain itu, sambil nungguin teman maupun keluarga di bandara atau dimanapun berada, kita bisa bermain games hingga mendapatkan cuan lho!
Main games di Traveloka bisa dapet cuan? Iya dong! Fitur Reward Zone dari Traveloka adalah sebuah fitur yang memperbolehkan teman-teman untuk mendapatkan Traveloka Points secara cuma-cuma.
Hanya dengan bermain games Traveloka setiap hari, teman-teman bisa mendapatkan Traveloka Points secara gratis. Ingat, 1 Traveloka Points bernilai 1 Rupiah, lho. Nah, Points yang terkumpul ini nantinya bisa kita tukarkan untuk mendapatkan diskon tiket pesawat hingga diskon saat pesan kamar hotel.
Semakin banyak Points yang teman-teman kumpulkan, semakin banyak pula pundi rupiah yang didapatkan. Siapa yang ngga mau sih?
Lihat Dunia Damaikan Jiwa, Terimakasih Traveloka
Dulu saat kuliah saya selalu menyangkal bahwa liburan bisa mendamaikan perasaan seseorang, bisa mendinginkan pikiran, bahkan mampu menyembuhkan luka. Namun seiring waktu dan bertambahnya pengalaman, ternyata ungkapan orang-orang yang mengatakan bahwa liburan bisa menghilangkan penat dan stres ternyata terbukti juga.
Beberapa kali ketika saya lelah dengan pekerjaan rumah dan mengurus anak, saya minta izin pada suami untuk pergi sendiri keluar. Entah ke cafe untuk minum kopi sambil membaca buku, nonton bioskop, atau jalan-jalan bersama sahabat.
Ternyata energi yang saya dapatkan setelahnya efektif untuk mengerjakan pekerjaan selanjutnya keesokan hari. Bahkan saya merasa lebih bersemangat karenanya.
Teori berbahagia dengan mencoba meninggalkan rumah untuk lihat dunia ternyata terbukti di sini. Menurut helosehat, selama liburan kita bisa terkoneksi dengan lebih leluasa bersama dengan orang-orang yang kita sayangi. Juga dapat memberikan kesempatan bagi kita untuk memanjakan diri sendiri dan menciptakan waktu yang berkualitas untuk diri sendiri dan juga teman hidup.
Kecemasan yang dulu terbentuk dalam diri saya tentang Bapak dan Ibu mertua serta keluarga besar suami bisa berkurang karena liburan. Bahkan mungkin saya akan bisa mengenal masa kecil Bapak, bagaimana ia tumbuh besar di sebuah desa di Lombok Timur, bagaimana ia sampai ke Negeri Paman Sam, hingga akhirnya mungkin saya bisa memahami dan mampu berdamai dengan takdir.
Melihat indahnya pantai dan hotel-hotel di Lombok melalui aplikasi Traveloka, keinginan itu semakin tak terbendung. Semoga saja ada takdir baik yang menghampiri kami.
Semoga artikel ini bermanfaat ya! "Yuk ‘#LihatDuniaLagi dan bikin #StaycationJadi’ dengan Traveloka! Langsung meluncur ke Traveloka lewat link ini ya: https://trv.lk/kompetisi-lihatdunialagi-bloggerperempuan"
Semoga segera kesampaian ke Lombok ya Mbak Jihan. Alhamdulillah sekarang dengan Traveloka, mudah urusan pesan tiket penerbangan dan untuk penginapan. Banyak juga fiturnya yang bisa membantu kebutuhan sehari2.
ReplyDeleteLombok memang eksotis banget ya, Mbak. Seru banget kl bisa honeymoon di Lombok, uy! Untungnya ada Traveloka yg memudahkan segala urusan akomodasi untuk mewujudkan terbang ke Lombok
ReplyDeleteLombok emang salah satu surganya traveling mba.
ReplyDeleteDan kalo traveling udah tepat sekali menggunakan aplikasi Traveloka.
Bukannya apa , begitu banyak kemudahan dan kemurahan (baca:diskon) bila menggunakan Traveloka. Disamping itu, review yang didapatkan juga sangat membantu
Yang terbayang di Lombok memang selalu pantai nya yang indah kak jihan. Sekarang ditambah dengan sirkuit Mandalika. Pengen banget emang bisa ke Lombok. Dengan Traveloka pay later memudahkan sekali impian liburan bersama orang tersayang.
ReplyDeleteLombokk itu kereen lho mbaak...setelah kemarin habis explore Lombok keliling pengen balik lagi belum.puass rasanyaa sekalian sumbawa.
ReplyDeleteBagi sebagian orang liburan bikin capek ada tan saya seperti itu soalnya sukanya di rumah, nah beda sama saya dan keluarga gak pergi 2 minggu sudah gatel kakiš¤ (gusti yeni famtrip)
saya juga pengguna setia Traveloka, memang promo dan diskonnya banyak, jadi lebih hemat. Lombok memang ngangenin sekali
ReplyDeleteAku ke lombok pengin ke gunung rinjani. Semoga terwujud nih, honeymoon nya. Apalagi pandemi sudah tidak ketat sepertu awal-awal dan mau cari hotel juga mudah banget selama ada Traveloka.
ReplyDeleteWaktunya bangkit dan kembali jalan jalan ya, kalau lihat grafik covid sudah mulai selesai, semangat happy honeymoon yaa
ReplyDeleteAh, kalau terwujud nih honeymoon ke Lombok dan menunaikan janji untuk Isya, pasti sebuah kebahagiaan tiada tara. Bukan hanya honeymoon dengan teman hidup, tetapi Mba Jihan membawa semua kehidupan itu sendiri. Good luck ya. Insyaallah makin ikhlas memaafkan, makin tenang hidup kita.
ReplyDeleteTulisan yang selalu terasa hangat, Kak Jihan.
ReplyDeleteLombok memang cantik. Sebagai yang numpang lahir dan menikmati masa kecil di tepian Pantai Sansit, aku paham sekali bagaimana uniknya tanah Lombok, walau keluargaku pendatang di sana. Semogaimpian mengunjungi Prau Banyar terlaksana.
Memang sesekali kita harus berhenti sejenak memikirkan aktivitas sehari-hari dengan mengambil cuti untuk berlibur ya mbak. Dan teman liburan tentu saja Traveloka adalah pilihan yang pas karena bisa pesan berbagai tiket hotel, pesawat dan lain sebagainya
ReplyDelete